۞۩ KISAH SEMUT DAN KETELADANANNYA ۩۞
Raja semut menyuruh anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing,
Supaya tidak terinjak Nabi Sulaiman as. dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
Baik dalam etos kerjanya, maupun dalam ketaatan kepada pemimpin, ketekunannya dalam menghadapi rintangan, kepekaan terhadap sekitarnya serta kebersamaan hidup dalam koloninya.
|
(QS. 27:18-19) Al-Naml – Surah SEMUT
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari” (18)
“maka dia tersenyum dengan tertawa karena [mendengar] perkataan semut itu. Dan dia berdo’a: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh” (19)
|
Penamaan An Naml, diambil dari kata “An Naml” (semut) pada ayat 18 dan 19, di mana Raja semut menyuruh anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya tidak terinjak Nabi Sulaiman as. dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas keteraturan kerajaan semut itu. Beliau juga mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung, dan sebagainya.
Nabi Sulaiman as. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak takabur dan sombong. Dan sebagai seorang hamba Allah, ia memohon agar Allah memasukkannya kepada golongan orang-orang yang saleh.
Allah SWT menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat lobang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin.
Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terinjak oleh Nabi Sulaiman as. dan tentaranya, setelah mendapat peringatan dari rajanya.
Secara tidak langsung Allah mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya. Rakyat semut memiliki organisasi dan kerja sama yang baik pula.
|
Umat muslim diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah Muhammad bersabda bahwa, Ada seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya,
“Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih.” Hadits shahih Imam Muslim No.4157.
|
Nabi Sulaiman AS dan Seekor Semut
Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka.
Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo’a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.
Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo’a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya.
“Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku”, do’a sang semut kepada Allah SWT.
Mendengar do’a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, “kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut”. Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.
|
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬